Minggu, 09 Maret 2014

Guruku, Masihkah Engkau Tersenyum di Sana?



Saat ini banyak sekali partai-partai yang menampakkan para petingginya di baliho-baliho sepanduk yang berada dipinggir jalan supaya banyak masa yang ikut kepada partai tersebut. Mungkin anggapan mereka wibawa dari para petingginya bisa menaikan masa ya,,, . memang unsur politik itu tidak bisa lepas dari kehidupan ini, mulai dari lingkup rumah tangga, RT, RW, lurah dan sampai lingkup Negara. Oleh karena itu, sebagai warga yang baik kita juga harus selektif dalam memilih, agar apa yang kita pilih bisa benar-benar orang yang mempunyai integritas menjadi seorang pemimpin.

GURU



Guru,,,
Masih kenalkah engkau dengan aku,,,
Orang yang dulu bersama mu,,,
Orang yang dulu mendengarkan mauidlohmu,,,

Sabtu, 08 Maret 2014

PESAN DARI KOPI


Dimalam yang sunyi, ku nyalakan sebuah radio dari handponku sekedar tuk mencari lagu-lagu yang enak didengar. Buku tentang hukum pernikahan ditanganku, lama kubaca buku itu sampai bergantilah acara dalam canel radio tersebut. Tak perlu menunggu lama kuganti canel demi canel dengan saksama aku mengdengarkannya dan sekiranya aku temukan lagu yang pas dengan suasana hati ini, aku dengarkanlah lagu itu.
Kuganti lagi canelnya, dalam sebuah canel radio ku mendengarkan percakapan antara pembawa acara dalam obrolannya mereka menyinggung dengan obrolan tentang kopi, lama aku mendengarkannya. Tak ku sangka, ternyata obrolan itu dimasukan ke sebuah permasalahan broken home dimana disitu disebutkan disebuah daerah dijawa timur angka perceraian semakin tahun semakin meningkat. Bukan hanya talak, akan tetapi gugat cerai dari sang istri itulah yang mendominasi.
Dimana ketika sejoli tersebut sudah tidak bisa disatukan kembali, maka hilanglah nikmat allah yang sangat agung tersebut dan terjadilah hal yang allah benci “CERAI”. Dengan berbagai alasan mereka menolak untuk disatukan, bukan karena peradilan atau pihak yang lain tidak memberi masukan kepada orang tersebut untuk bersatu, akan tetapi keras kepala dan ego merekalah yang memenangkannya. Nafsu setan merajalela menguasai seluruh jiwa.
Kembali kemasalah kopi dan perceraian, disitu dikatakan bahwa perceraian terjadi karena beda persepektif antara dua orang tersebut dimana mereka salin egois dengan diri sendiri dimana yang kuat selalu ingin menang dan tidak mau melindungi yang lemah, dan dimana yang lemah selalu ingin menang tanpa melihat kekuatannya maka terjadilah perceraian. Mereka tidak berfikir bahwa perbedaan kemampuan mereka itu adalah hal yang sangat baik sangat lengkap sangat cocok, dimana ada yang kuat dan yang lemah. Bukankah kewajiban yang kuat adalah melindungi yang lemah, dan yang lemah selalu menyuport yang kuat agar hidup ini selaras tanpa  ada yang dirugikan, mereka tidak bisa melihat bahwa dua hal itu adalah saling melengkapi. Ketika disatukan dua orang yang kuat maka keduanya tidak ada yang mau mengalah dan ketika disatukan antara yang lemah, maka mereka akan tidak mau untuk menjadi yang didepan, dan walaupun ada itupun depan yang lemah. INGAT kuat dan lemah adalah hal yang saling melengkapi.
Kita haruslah belajar dari secangkir kopi yang selalu kita minum setiap hari, tanpa kita sadari kita akan bertanya-tanya mengapa dalam sebuah kopi, warnakopilah yang lebih mendominasi, padahal didalamnya ada gula, susu, dan air??? Mengapa bukan susu yang mendominasi, mengapa bukan air putih saja yang mendominasi atau mengapa bukan gula yang mendominasi???, ini adalah pertanyaan sepele yang harus diperhatikan agar hidup berumah tangga bisa serasi. Ketika ada seorang yang ditanya seperti itu pasti mereka akan menjawab “ya iya lah namanya juga minuman kopi, ya kopilah yang menang, ntar kalo yang mendominasi susu,,, ya namanya bukan secangkir kopi lagi, tapi secangkir susu”, memang benar jawaban seperti itu, akan tetapi coba kita lihat bagaimana sifat dari setiap materi-materi atau bagian-bagian dari minuman tersebut.
KOPI : PAHIT, SIFATNYA LEBIH PEKA
GULA : MANIS, SIFATNYA MENGIKUTI, TIDAK MAU MENDOMINASI
SUSU : MANIS, SIFATNYA BISA MENDOMINASI TAPI LEBIH SERING MENGIKUTI BILA DICAMPURKAN DENGAN YANG LAIN.
Coba pikirkanlah hal tersebut, si KOPI yang sifatnya lebih kuat dia ma’lum mendominasinya, akan tetapi si SUSU tidak marah kepadanya, dia tau diri karena si kopi sifatnya lebih peka, maka diapun menetralisisrnya dan juga si GULA yang dia itu selalu iku ke siapapun maka dia santai-santai aja karena sudah ada yang mendominasi “dalam arti yang melindungi”.
Disinilah terjadi keharmonisan dimana yang lemah dan yang kuat saling melengkapi si KOPI tidak bisa mengatakan “secangkir kopi ini rasanya enak adalah karena sifatku” karena ketika sikopi diseduh dengan independen maka yang terjadi adalah rasa pait, si SUSU yang dia itu kultural dia tidak mengatakan bahwa “secangkir kopi ini enak adalah karenaku” dia merasa bahwa ketika tidak ada kopi maka tidak ada keindahan dalam kenikmatannya, dan si GULA pun mengatakan demikian, karena ketika gula hanya diseduh dengan air maka dia rasanya akan tidak seenak ketika dicampur dengan kopi dan susu.
Demikianlah pelajaran yang bisa diambil dari secangkir kopi disebelahku ini, dan tanpa perlu kami simpulkan.

Yogyakarta, 3 januari 2014

Langkah yang terarah dan pasti

Itulah ilmu yang aku dapat dari acara yang barusaja saya ikuti “silaturahim ke rumah ibu nur ainun”. Maksud dari langkah yang terarah adalah bagaimana kita harus mengarahkan sikap-sikap kita kepada jalan yang agar dengan jalan itu kita akan cepat sampai tujuan. Kenapa demikian???, ya… memang didunia ini ada banyak sekali cara-cara/jalan-jalan untuk sampai kepada suatu tempat, dari itu kita

NIKMAT



Emang bener kata KH. Anwar zahid, “nikmat itu ngga harus enak”. Kalau dipikir-pikr, nikmat itu adalah sesuatu yang ada didalam batin, sama seperti cinta, nikmat itu tidak perlu alasan.
Hari ini, aku menulis status di FB ku “adakalanya pencabutan nikmat oleh tuhan itu dengan kekayaan”, tulisan itu bukan hanya sekedar tulisan, akan tetapi itu adalah renungan panjang dari hati ini. Begini penjelasaannya.

Hidup dalam pikiran



Memang susah-susah gampang hidup itu, bagaimana tidak, seringkali kita merasakan sesuatu itu berbolak-balik dengan tanpa teratur. Kadang senag,,, setelah itu sedih,,, kadang bahagia,,, setelah itu pusingggg,,, iya itulah hidup. Sebuah antonym selalu berputar terus tanpa henti, kitapun tidak bias

Susahnya hidup di zaman sekarang



Memang hidup adalah sebuah perjuangan, bagaimana tidak, setiap ingin menggapai sesuatu kita musti berusaha untuk mendapatkkannya, ada yang menggunakan jalan kanan, ada juga yang menggunakan jalan kira, malah adajuga yang memilih jalan tengah atau diam tidak mau menggapainya. Setiap orang yang beragama akan berdoa kepada tuhannya agar sesuatu yang dia inginkan itu bias digapainya. Dan ketika ikhtiar sudah dilakukan, mereka hanya tinggal pasrah kepada yang berkuasa.

Siapa bilang jadi orang yang produktif itu mudah ?



manusia adalah mahluk ciptaan allah yang memiliki hawa nafsu, berbeda dengan malaikat, syetan dan makhluk allah yang lainnya. Sebagai makhluk yang diciptakan allah dengan akal dan nafsu, manusia selalu memiliki keinginan yang berganti-ganti berbeda dengan malaikat yang selalu taat kepada allah swt.

SANG GURU




Di subuh menjelang duha itu aku sudah berada di depan rumah “ndalem” beliau, dengan ta’dzimnya aku bersama ayah dan pamanku menunggu sang calon guru baruku keluar dari rumahnya, tak begitu lama kami berada di depan rumahnya, seorang santri “ndalem” menemui kami dan berkata dengan nada yang sopan “bade sowan teng kyai?” dengan wajah tersenyum pamanku menjawabnya “enggih, bade sowan teng kyai imam” setelah itu kang santripun menjawab “ditunggu saja sebentar ya pak, saya panggilkan dulu “ setelah itu kang santri masuk ke rumah kiyai tersebut. Tak lama setelah itu terdengar suara pintu dari dalam rumah “monggo monggo pinarak ” kata sang kyai, kamipun duduk ditempat yang sudah disediakan.