Saat ini banyak sekali partai-partai yang menampakkan para
petingginya di baliho-baliho sepanduk yang berada dipinggir jalan supaya banyak
masa yang ikut kepada partai tersebut. Mungkin
anggapan mereka wibawa dari para petingginya bisa menaikan masa ya,,, .
memang unsur politik itu tidak bisa lepas dari kehidupan ini, mulai dari lingkup
rumah tangga, RT, RW, lurah dan sampai lingkup Negara. Oleh karena itu, sebagai
warga yang baik kita juga harus selektif dalam memilih, agar apa yang kita
pilih bisa benar-benar orang yang mempunyai integritas menjadi seorang
pemimpin.
Tak beda jauh dengan dunia luar, pada dunia pendidikanpun
dari lingkup pelajar sendiri sudah terjadi pergulatan politik yang sangat
memanas, dimana para pemain politik dari pelajar atau mahasiswa ini sudah
memikirkan bagaimana caranya agar orang atau partai yang ia dukung bias memenagi
dalam pemilihn umum tingkat sekolah atau kampus. Kecurangan-kecuranganpun
seringkali terjadi pada dunia politik pelajar atau mahasiswa. Ketika penerus
bangsa sendiri sudah seperti ini,,, bagaimana kah masa depan nasib bangsa Indonesia
ini??? “wallau a’lam”
Menyikapi dunia politik mahasiswa yang ada disekitar kita,
banyak sekali Organisasi Mahasisa yang mengusung foto-foto orang besar didalam
sepanduknya. Mulai dari tokoh masyarakat dari alumni Organisasi Mahasiswa itu
sendiri sampai orang-orang besar yang sangat berpengaruh di Negara ini, Guru-guru
besar dipampangkan oleh mereka, agar mereka bias menarik masa yangbanyak. mungkin itu sudah menjadi permasalahn yang
biasa ya,,, “karena kita sendiri sudah diberikan contoh oleh para pemimpin
kita,,, jadi, mau melihat contoh dari mana lagi, kalau bukan dari pemimpin
negri ini??? Hehe”.
Permasalahan yang kami usung dari judul di atas bukanlah
permasalahan-permasalahan yang kami paparkan tadi, akan tetapi permasalahannya
adalah ketika para Organisasi Mahasiswa tadi turun jalan “bergerak” dan
melewati batas kewajaran, dimana mereka mulai berani merusak inventaris Negara,
mengganggu ketertiban masyarakat. yang sebenarnya ingin meminta haknya akan
tetapi dengan sikap yang seperti itu mungkin sudah termasuk hal yang melewati
batas kewajaran, bakar-bakar ban,
mengganggu lalulintas, mengusik ketenangan kampus dll. Dengan mengatakan
berjuang akan tetapi menggunakan nafsunya, bukan menggunakan akal sehatnya.
Padeahal foto-foto yang mereka pampang di sepanduknya adalah
foto-foto orang yang berwibawa, ahli dalam bidang agama dan bidang umum, ahli
siyasat, tahu etika politik, etika perang ketika melawan penjajah sehingga
mereka berhasil mewujudkan kemedekaan Indonesia dengan tanpa melanggar Hak
Asasi Manusia. Dengan mengatakan bismillah
kami tegakkan amar makruf nahi munkar dengan jalan bil makruf.
Grurku,,,
Melihat murid-muridmu seperti ini,,,
Masihkah engkau tersenyum disana,,,?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar