Itulah ilmu yang aku dapat dari acara yang barusaja saya ikuti “silaturahim
ke rumah ibu nur ainun”. Maksud dari langkah yang terarah adalah bagaimana kita
harus mengarahkan sikap-sikap kita kepada jalan yang agar dengan jalan itu kita
akan cepat sampai tujuan. Kenapa demikian???, ya… memang didunia ini ada banyak
sekali cara-cara/jalan-jalan untuk sampai kepada suatu tempat, dari itu kita
harus memilih jalan-jalan tersebut. Seperti contoh saya akan berangkat kekampus
UIN SUKA, tempat tinggal saya adalah di kota gede, dan untuk sampai ke kampus
itu banyak sekali jalannya, ada yang lewat jalan besar/jalan utama, ada jalan
terobosan-terobosan. Untuk memilih sebuah jalan, kita juga harus tahu bagaimana
kondisi kita saat mau berangkat, seperti apakah sudah lengkap surat-suratnya
“motor, sim stnk”, atau belum atau sudah lengkap akan tetapi pada saat itu
tidak ada helem, setelah itu kita juga harus lihat sistem eksternalnya,
contohnya apakah ada polisi dijalan itu, apakah ada lampu merahnya yang mungkin
bisa memperhambat untuk sampai kampus,
dan kondisi situasi jalannya, karena mungkin pada hari-hari tertentu itu akan
macet karena ada suatu tempat rekreasi, dll. Setelah itu kita juga harus tahu
kemungkinan yang lain, seperti dijalan A itu ada polisi, adal lampu merah akan
tetapi biasanya tidak apa-apa ketika pengendara tidak memakai helm atau tdk
membawa kartu-kartu atau jalan itu bagus tetapi jauh harus muter, atau yang
lainnya. So,,, ketika ada sintesis seperti itu, kita akan bias menebak jalan
mana yang harus kita lewati. Begitu juga ketika kita mempunyai tujuan hidup,
maka kita harus melihat dan menganalisis pada sisi internal dan eksternalnya.
Kepastian disini adalah tujuan, dimana kita hidup itu harus ada
tujuannya, karena kalau tidak memiliki tujuan, maka hidup ini menjadi tidak teratur. Mengapa tidak, kita umpamakan
si A yang keluar dari rumah dengan memakai mobil jazz dengan dandan ok!!! Akan
tetapi keluar dengan fasilitas yang seperti itu, dia tidak memiliki tujuan,
maka ketika dijalan dia pasti bingung mau kemana karena dia tidak memiliki
suatu fokus, walaupun ketika dijalan ia menemukan ide mau kemana, akan tetapi
dia sudah memiliki kerugian yang besar, yaitu waktu dan mungkin bensin
kendaraan untuk mobil tersebut. Berbeda halnya dengan si B yang keluar rumah
dengan memakai sepeda ontel, akan tetapi dia sudah memiiliki tujuan, so pasti
dia tidak akan bingung lagi dijalan karena ia sudah tau arah tujuannya. Begitu juga
ketika contoh-contoh tadi kita interpretasikan ke tujuan hidup, seperti orang
yang ingin menjadi pilot, polisi, doctor dll, so mereka tidak akan bingung apa
yang harus ia lakukan karena ia sudah memiliki tujuan.
Sama seperti kita akan mengadakan acara, so,,, kita harus memiliki
tema “apa yang akan kita bahas “. Setiap kegiatan organisasi haruslah ada
temanya agar tetap eksis. Ketika mengadakan kumpul-kumpul, diskusi atau apapun
itu haruslah ada temanya, sehingga ketika kita memiliki tujuan maka kita akan
melakukan hal yang agar kita sampai pada tujuannya.
Yogyakarta
25 nov 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar